Kota yang berada diantara dua benua Asia dan Eropa ini memberikan perjalanan sejarah dan arsitektur yang menawan. Tidak hanya penting dalam peran perdagangan di jalur sutra, namun kini Istanbul juga menjelma menjadi salah satu dari 10 kota pariwisata yang wajib dikunjungi.
 |
Salah satu jalan kecil yang menarik di Istanbul |
Tiba pada pukul 7 pagi di Istanbul Ataturk International
Airport, saya disambut dengan dinginnya udara yang menyentuh 12 derajat celcius.
Istanbul, kota terbesar di negara Turki
yang merupakan salah satu kota penting
di dunia, tidak hanya maju di bidang ekonomi, namun juga sarat akan kekeayaan
budaya dan sejarahnya. Pusat ekonomi Istanbul terletak di benua Eropa,
sementara sebagian besar penduduknya tinggal di Benua Asia. Sebagai kota lintas
benua, Istanbul dilintasi oleh Selat Bosporus yang merupakan salah satu
perairan tersibuk di dunia, diantara Laut Marmara dan Laut Hitam.
Walaupun ibukota negara Turki ini terletak di Ankara, namun
Istanbul memang lebih dikenal di dunia. Dikenal sebagai Ibu Kota Budaya Eropa,
tak heran pada tahun 2010 saja sebanyak
tujuh juta wisatawan mancanegara berkunjung untuk mengagumi keindahan kota ini.
Lepas dari cerita panjang sejarah Istanbul yang dulu dikenal
sebagai Konstantinopel, kota ini sempat menjadi ibu kota dari empat kekaisaran
yaitu kekaisaran Romawi, Kekaisaran Romawi Timur, Kekaisaran latin dan
Kekaisaran Utsmaniyah. Tak heran banyak peninggalan cerita sejarah, bangunan
dengan arsitektur menarik bisa di saksikan di kota cantik ini.
Perjalanan Arsitektur
dan Sejarah
Banyak tempat yang bisa dikunjungi di Istanbul bagi pecinta
Arsitektur dan Sejarah, sebut saja Hagia Sophia, Blue Mosque, Topkopi Palace,
Basilica Cistern dan Hippodrome. Masing-masing tempat dengan keindahan dan
ceritanya yang menarik. Bahkan separuh dari pusat sejarah dan bangunan yang
berada di Istanbul ini masuk dalam Situs Warisan Dunia UNESCO.
 |
Sudut kota Istanbul |
Menyebut Istanbul, saya menyebutnya sebagai kota seribu
menara, banyak bangunan Masjid dan Gereja yang memiliki menara tinggi sebagai
bagian dari fungsi dan arsitekturnya. Blue Mosque, adalah Masjid terbesar di
Istanbul dengan total 6 buah menara disekelilingnya. Aslinya dikenal sebagai
Masjid Sultan Ahmed, namun karena interiornya mengambil nuansa keramik berwarna
biru, maka wisatawan mengenalnya sebagai Blue Mosque.
 |
Blue Moqsue |
 |
Sudut cantik Blue Mosque |
Masjid dengan kemegahan arsitektur yang luar biasa, walaupun
sudah menjadi salah satu tempat tujuan wisata yang dapat dimasuki oleh umum,
namun umat Muslim tetap dapat menjalankan ibadah di tempat ini. Masjid ini juga
akan ditutup untuk wisatawan pada hari Jumat untuk kepentingan ibadah.
Berhadapan dengan Blue Mosque, tak kalah megah berdiri Hagia
Sophia atau Aya Sofya dalam Bahasa Turki. Sebuah museum dengan design
arsitektur romawi dengan bentuk kubah nan megah, dahulunya pernah menjadi
Gereja dan Masjid. Dibangun sebagai gereja oleh Konstatius pada abad ke 14,
Hagia Sophia kemudian berubah fungsi menjadi Masjid setelah Turki ditaklukan
oleh Sultan Mahmed. Ciri-ciri Gereja kemudian dihilangkan dengan cara ditutupi,
kemudian di modifikasi dan disesuaikan agar menjadi sebuah Masjid dengan
penambahan ornament kaligrafi , mihrab dan mimbar.
 |
Hagia Sofya |
 |
Interior Hagya Sofia |
 |
Interior Hagya Sofia |
Demi menjaga toleransi antar kedua umat beragama yang pernah
beribadah di Hagia Sophia, pada jaman pemerintahan Mustafa Kemal Ataturk, Hagia
Sophia diubah fungsikan menjadi museum. Ornamen Gereja yang sempat ditutup
kemudian sedikit demi sedikit dikembalikan lapisan yang sempat menutupi mozaik
berwarna keemasan itu mulai di kerok untuk memapilkan keindahan aslinya. Saat
ini, di dalam Hagia Sophia kita bisa menyaksikan keindahan arsitektur, detail
mozaik yang menawan, gambar-gambar Yesus dan Maria, dan juga ornamen kaligrafi
Muslim.
Tak jauh dari Hagia Sophia dan Blue Mosque, jangan lupa
untuk mampir ke Istana Topkapi. Istana besar dan luas dengan taman-taman hijau
yang asri ini dulunya digunakan sebagai tempat tinggal kerajaan dan acara-acara
kenegaraan. Komples Istana ini terdiri dari empat bagian utama dimana pada
masing masing bagian terdapat beberapa bangunan kecil.
 |
Topkapi Palace |
 |
Topkapi Palace |
Saat ini Topkapi Palace juga sudah dijadikan museum yang
memiliki peninggalan-peninggalan penting di dalamnya. Ada empat bagian museum
didalam Topkapi Palace ini, yang pertama menampilkan koleksi pakaian raja dan
kaisar yang menampilkan pakaian asli jaman kekaisaran dahulu. Museum yang kedua
menampilkan koleksi perhiasan emas dan permata, bahkan disini terdapat berlian
dengan karat terbesar di dunia yaitu 84 karat. Museum yang ketiga menampilkan
peralatan perang yang digunakan seperti tombak, golok, pedang, panah, jubah
perang, bahkan beberapa diantaranya sudah berkarat dan memiliki bercak yang
menambah rasa ngeri ketika kita melihatnya.
Museum keempat merupakan museum yang menurut saya paling
penting, yaitu museum yang menampilkan koleksi-koleksi penting bagi umat
Muslim. Didalam museum ini kita bisa melihat beberapa peninggalan Nabi seperti
jubah, pedang, sorban, rambut dan peninggalan lainnya. Didalam museum ini juga
diperdengarkan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an yang dilafalkan langsung
secara bergiliran selama 24 jam.
 |
Dolmabache Palace |
Topkapi Palace tidak digunakan lagi ketika pada akhir abad
ke 17, Sultan lebih suka menghabiskan waktunya di Istana Dolmabache yang lebih
modern di samping selat Bosphorus.
Selain situs sejarah tadi, Galata Tower juga merupakan salah
satu tempat wajib untuk dikunjungi. Menara yang menjulang dengan bentuk atap
kerucut ini terbuat dari batu. Terlhat dari selat Bosporus dan menjadi salah
satu landmark kota Istanbul. Dengan tinggi 66 meter, panorama kota Istanbul
dapat terlihat dari puncaknya.
 |
Galata Tower |
Berbelanja di
Istanbul
Berbelanja di Istanbul menjadi salah satu kegiatan yang
mengasikkan. Ada beberapa tempat wajib dikunjungi yaitu Grand Bazaar, Spice
Bazaar, Istiklal Street dan kawasan disekitar Galata Tower. Dua tempat pertama
merupakan pusat belanja oleh-oleh yang berada dalam satu bangunan tertutup.
Grand bazaar sendiri memiliki ribuan kios yang banyak menjual berbagai souvenir
seperti kaos, perhiasan, kerajinan kulit, karpet, syal dan barang-barang
menarik lainnya. Sementara Spice bazzar yang lebih kecil di khususkan sebagai
pusat belanja oleh-oleh makanan seperti Turkish Delight yang merupakan makanan
manis khas Turki, kacang-kacangan, manisan buah, teh dan bumbu-bumbu rempah
khas Turki.
 |
Grand Bazaar |
Menawar merupakan salah satu hal wajib dilakukan ketika
berbelanja disini. Walaupun rata-rata penjual disana kurang begitu ramah, namun
jangan ragu untuk menawar ½ sampai 1/3 harga yang diberikan. Berhati-hati
dengan dompet dan barang berharga tetap diperlukan disini apalagi dikala pasar
ramai dengan wisatawan.
 |
Kestane, kacang panggang khas Turki |
 |
Di dalam Grand Bazaar |
 |
Pusat barang cantik |
Selain dua tempat tadi, Taksim Square dan Istiklal Street juga merupakan tempat yang akan menjadi surga bagi pecinta belanja.
Disepanjang jalan ini, berjejer toko dengan berbagai merek internasional. Restoran
pun tidak sulit ditemukan disini. Jangan lupa untuk mencicipi Kebab khas Turki
yang berjejer di bagian depan jalan ini, dan tentunya Ice Cream khas Turki yang
juga mudah ditemukan.
 |
Simit, roti khas Turki |
 |
Turkis Delight |
 |
Dalam Spice Bazaar |
 |
Souvenir cantik asli Turki |
Istiklal Street merupakan tempat paling “hip” bagi kaum muda
Istanbul untuk berkumpul dan bersosialisasi. Banyak atraksi pengamen jalanan
yang menampilkan performance menarik untuk disaksikan selain bisa mengamati
kehidupan kaum muda urban Istanbul.
 |
Tram, Istiklal Street |
Comments
Post a Comment